Sumirah hanya bisa terduduk diam. Entah sudah berapa lama ia mengendarai mobil tanpa tujuan. Entah dimana sekarang ia pun tidak tahu, dan tidak mau tahu. Tak ada yang bisa dia rasakan. Kepalanya serasa mau pecah. Sudah lama ia tidak bisa berfikir jernih.
Ah.. semua sudah seperti besi yang makin lama makin berkarat.
Berkali-kali Sumirah hanya bisa menarik nafasnya....
Kalo memang ini sebuah pernikahan, entah kenapa Sumirah tidak bisa merasakan itu lagi. Sumirah hanya bisa merasakan rutinitas yang harus dia kerjakan setiap hari. Rasanya dia sudah tidak bisa merasakan apa itu rasa sayang atau rindu dari pasangan hidupnya. Bahkan Sumirah merasa kehidpan seks juga adalah suatu hak dan kewajiban belaka yang harus dituntaskan suami kepadanya.
Sedang Sumirah adalah orang yang lembut, yang perlu perhatian...perlu disentuh jiwanya bukan hanya raganya.
Sumirah menghabiskan waktu sehari-harinya hanya berkutat pada pekerjaan kantornya dan pekerjaan rumahnya. Suami Sumirah pun berkutat dengan mencari penghasilan buat kebutuhan keluarga.
Sumirah menghargai keberadaan dan jerih payah suaminya. Menjaga kepercayaan suaminya padanya. Melakukan kewajibannya menjaga rumah dan anak-anak mereka.
Dia tahu, suami nya telah bekerja cukup keras untuk memberikan yang terbaik segi materi. Sumirah tahu itu...!!
Tapi, bukan berarti Sumirah juga tidak berjuang?!! Semua cara sudah dilakukannya, untuk membuat finacial keluarga tetap kokoh berdiri, dan anak-anak tidak merasakan efek yang cukup berat, walau Sumirah tidak pernah mendidik anak-anaknya dengan keglamoran. Tapi, Sumirah bisa menjaga agar anak-anak tetap bisa sekolah di tempat yang sekarang tanpa harus pindah sekolah.
Sumirah mulai meradakan bahwa hubungan pernikahan yang ia jalani hanya sekedar hak dan kewajiban saja.
Sumirah hanya bisa bertanya dalam hati nya,
" Sabar Sumirah, suami mu sedang berjuang demi keluarga. Kenapa engkau tidak bisa bersabar?"
Ah,,, sabar.. itulah yang harus Sumirah lakukan sampai sekarang.
Sumirah sudah cukup banyak bersabar, berjuang untuk keluarga yang dia bangun dengan laki-laki pilihannya. Tidak bisa rasanya Sumirah mengeluh pada Orangtuanya. Karena Laki-laki itu adalah pilihannya. Dan rasanya tidak etis menceritakan kondisi keluarganya pada orangtuanya. Sumirah hanya ingin orangtuanya merasa bahwa anak nya baik-baik saja.
Sumirah melihat pemandangan yang menggelitik hatinya, dari balik kaca jendela mobilnya, Sumirah melihat dua pasang anak remaja yang saling bercanda.
Ah.. Sumirah rindu masa itu....
Sumirah menginginkan masa masa itu lagi. Dimana Sumirah bisa bebas melakukan apa saja. Tidak ada halangan ataupun kewajiban yang harus dia perhatikan.
Dulu Sumirah banyak mendengar, cerita sebuah pernikahan yang menyedihkan. Dulu, sewaktu kehidupan Sumirah dan suaminya tidak seperti sekarang.
Sumirah mengatakan kepada teman yang mempunyai kehidupan yang tidak menyenangkan itu, untuk keluar dari kungkungan itu. "Menikah adalah untuk bahagia. Kenapa harus mempertahankan yang memang sulit dipertahankan?"
"Kalau memang itu berat dan sudah tidak sejalan, lebih baik mundur dan memberikan hati kita kenyamanan", masih ingat dalam fikirannya, saat ia ucapkan kepada temannya yang menceritakan kisah sedih pernikahannya.
Sekarang Sumirah paham, memang tidak bisa wanita saat ini dengan mudah mengambil keputusan itu. Banyak hal yang harus difikirkan, keluarga besar, tetangga, lingkungan lain, terutama anak-anak. Bagaimana dengan mereka? Apakah mereka harus menanggung akibat orangtuanya tidak bisa bersabar?
Mungkin inilah yang dirasakan oleh banyak wanita yang tidak bisa melepaskan jerat norma dan kewajiban.
Sumirah hanya ingin ada tempat dia untuk bersandar dikala dia lelah dengan rutinitas, teman untuk bercanda, diskusi. Teman untuk berbagi suka dan duka.
Ah, tapi sekarang dia kehilangan itu semua.
Apakah sekarang Sumirah harus tetap bertahan?
Hari mulai panas, sinar matahari sudah menyilaukan matanya. Sumirah melihat jam tangan, dan ia berfikir saatnya dia harus pergi. Kewajiban lain sudah menunggunya.Ah, Sumirah pun meninggalkan tempat itu dengan tanpa rasa.
------------------------------------------------